PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT menciptakan manusia untuk
menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan
kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai
kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari mahluk Allah
lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan
proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi
yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi mahluk yang rendah dan bahkan
lebuh rendah dari binatang sekalipun.
Potensi yang ada pada manusia,
selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya,
manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri
dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq 1-5
:
اقرأ بسم ربك الذى خلق, خلق الانسان من
علق, اقرأ وربك الاكرم, الذى علم بالقلم, علم الانسان ما لم يعلم.
Artinya : Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu
yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang
mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5). [1]
Sabda Nabi
Muhammad SAW :
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu
‘Adi dan Baihaqi dari Anas).[2]
Dari dua nash tersebut dapat dipahami
bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan
yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu
pengetahuan.
Dengan berbekal ilmu pengetahuan
manusia akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut
pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi dapat diperoleh cara beriman
kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT
dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang
yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat
Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu :
يرفع الله الذين امنوا منكم والذين اوتوا العلم درجات ان الله
يعلم ما تعلمون.
Artinya : ….. Allah akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu
pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa
yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11)[3]
Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu
tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses belajar
tersebut semakin maju dan masalah yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu
dari kekomplekannya, dapat dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari
tantangan dan hambatan pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh
pendidikan itu sendiri.
Untuk merealisasikan tujuan
pembangunan nasional, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini
dapat dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas
No. 20 Tahun 2003 yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung.[4]
Sebagai pendidik, orang tua yang
semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam beberapa aspek bisa diwakilkan dalam
lembaga pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang
menjadi wakil dari amanat orang tua dalam mendidik anak harus memiliki kualifikasi
yang cukup, dengan kata lain tidak semua lembaga pendidikan yang secara
otomatis menjadi lembaga pendidikan yang baik. Dengan demikian kualifikasi
merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki lembaga pendidikan, baik itu dari
segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang terkait.
Berkaitan dengan masalah proses
belajar mengajar di sekolah, siswa maupun guru yang akan melakukan dinamisasi
dalam arti proses belajar mengajar tersebut merupakan sarana untuk
mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan, sikap maupun akhlaq. Hanya saja proses
belajar tersebut tidak selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau
rintangan akan senantiasa muncul setiap waktu baik itu kesulitan mengajar guru,
kesulitan belajar siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa hambatan
tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan
inovatif.
Keberadaan bimbingan dan penyuluhan
di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
berbagai hal terutama masalah kesulitan belajar harus senantiasa mendapat perhatian
yang serius agar kesulitan belajar tersebut dapat segera teratasi. Dari sini
peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai diperlukan dan bukan saja
untuk mengatasi kesulitan belajar siswa akan tetapi juga membantu guru dalam
mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan lebih
sistimatis dan bermutu.
Bimbingan dan penyuluhan yang
keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu badan
yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan
mempunyai peran dalam mencarikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang
dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar. Bimbingan dan penyuluhan
berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah,
artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan
memberi dampak baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang akhirnya
akan kembali pada keberhasilan pendidikan.
Berdasarkan pada pemikiran inilah
kiranya perlu dilakukan penelitian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan
dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul
Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo
Tahun Pelajaran 2002/2003.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang
yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :
1.
Adakah
peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar
Kabupaten Probolinggo ?
2.
Bagaimana
peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar
Kabupaten Probolinggo ?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian di dalam karya
ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas
penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang
sesuai dengan permasalahannya.
Sesuai dengan persepsi tersebut dan
berpijakpada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini
mempunyai tujuan :
- Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.
- Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa dengan bimbingan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak
berikut ini :
- Bagi Guru
Sebagai sarana untuk mengambil
inisiatif dalam rangka penyempurnaan program proses belajar mengajar sehingga
antara guru sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak yang perlu
dididik bisa saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi
belajar siswa akan selalu meningkat.
- Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dalam mengambil
kebijaksanaan yang tepat dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam
rangka memberikan gairah dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu
dan prestasi belajar siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
- Bagi Peneliti
Sebagai bahan latihan dalam penulisan
karya ilmiah, sekaligus sebagai tambahan informasi mengenai bimbingan dan
penyuluhan yang ada di lembaga madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Nurul
Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.
E.
Metode
Penelitian
1.
Penentuan
Populasi dan Sampel
Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah
“keseluruhan subyek penelitian”[5].
Jadi populasi itu bersifat umum dan meliputi berbagai keadaan, sehingga yang
menjadi populasi adalah seluruh personel yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nurul
Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan pengertian mengenai sampel menurut
Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”[6]
Adapun jenis sampel yang digunakan
dalam penelitian ini, menggunakan proporsional sampel, menurut Sutrisno
Hadi, berpendapat bahwa:
Proporsional
sampel, jika populasi terdiri dari beberapa sub populasi yang tidak homogen dan
tiap-tiap sub populasi akan diwakili dalam penyelidikan, maka pada prinsipnya
ada dua jalan yang ditempuh :
1.
Mengambil
sampel dari tiap-tiap sub populasi tidak memperhitungkan besar kecilnya sub
populasi, atau
2.
Mengambil
sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya
sub-sub populasi itu.”[7]
Untuk mengumpulkan data peneliti harus
menentukan responden yang akan diteliti. Responden merupakan penjawab dari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data-data tersebut bisa
menjadi data primer ataupun data skunder menurut kualitas data yang diberikan
oleh responde tersebut.
Sutrisno Hadi adalah semua individu untuk
siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak
digeneralisasikan. Sedangkan pengertian sampel adalah sebagian individu yang
diselidiki”[8]
Dalam penelitian ini yang akan menjadi
sampel adalah 1 Kepala sekolah, 2 guru BP, 40 orang siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul
Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.
2.
Metode
Pengumpulan Data
a.
Metode
Observasi
Metode
observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan menggunkan
pengamatan (gejala-gejala) yang diselidiki.[9]
Berdasarkan
pendapat-pendapat dapat dikemukakan bahwa Observasi adalah merupakan tekhnik
atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap
kejadian, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan hasilnya dicatat secara
sempurna.
Dengan
metode ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau letak penelitian..
Dari sana dapat diketahui beberapa data yang dibutuhkan dalam kegiatan
penelitian ini.
b.
Metode
Angket
Angket
atau kuesioner menurut Suharsimi Arikunto adalah, “sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui”.[10]
Berdasarkan
pengertian tersebut di atas, maka yang
disebut angket adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden
untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang dimaksud adalah data
kuantitatif.
c.
Metode
Interview
Metode
ini disebut juga dengan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.[11]
Dalam
penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yang bersifat tidak
langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan 1 pengasuh, 2 guru BP.
d.
Metode
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, agenda dan
sebagainya.[12]
Peneliti menggunakan metode ini
adalah untuk memperoleh data tentang Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak
Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo.
3.
Metode
Analisa Data
Setelah
mengadakan serangkaian kegiatan (penelitian) dengan menggunakan beberapa metode
di atas, maka data-data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik
deskriptif. Teknik ini dipergunakan untuk menganalisa data yang bersifat
kualitatif atau data yang tidak dapat direalisasikan dengan angka. Adapun data
yang bersifat kuantitatif akan dianalisa dengan menggunakan teknik prosentase,
dimana akan digunakan rumus sebagai berikut :
F
P = ------- x 100
N
Keterangan : P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan
rangkuman sementara dari sisi skripsi, yakni suatu gambaran tentang isi skripsi
secara keseluruhan dan dari sistematika itulah dapat dijadikan satu arahan bagi
pembaca untuk menelaahnya. Secara berurutan dalam sistematika ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis
penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan
sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
Dalam bab kajian pustaka ini
dikemukakan tentang Kajian tentang
Peranan Bimbingan dan Penyuluhan yzng meliputi: Pengertian Bimbingan dan
Penyuluhan, Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan, Cara-cara Pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan, Sifat Bimbingan dan Penyuluhan, Jenis-jenis Bimbingan
dan Penyuluhan. Dalam bab ini juga dibahas tentang cara menanggulangi kesulitan
belajar serta kajian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam
menanggulangi kesulitan belajar.
BAB III HASIL
PENELITIAN
Bab ini
menjelaskan tentang deskripsi data yang terdiri dari sejarah berdiri, struktur
organisasi, keadaan tenaga pengajar dan karyawan, keadaan siswa, usaha
menanggulangi kesulitan belajar siswa, kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi
kesulitan belajar mengajar. Selanjutnya akan dijelaskan tentang penyajian data,
analisis data dan terakhir diskusi dan interpretasi.
BAB IV KESIMPULAN
DAN SARAN
Dalam bab terakhir ini akan disajikan tentang kesimpulan
sebagai hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya
dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang berkepentingan.
OUT
LINE SKRIPSI
PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI
KESULITAN BELAJAR SISWA
DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HASANIYAH
DESA SAMBIRAMPAK KIDUL KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN
PROBOLINGGO
TAHUN PELAJARAN 2003/2004
Oleh
: As’ad
NIM
: 00110270
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
MALANG
2004
OUT LINE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Metode Penelitian
1. Penentuan Populasi dan Sampel
Penelitian
2. Metode Pengumpulan Data
3. Metode Analisis Data
F. Sistematika Pembahasan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang Peranan
Bimbingan dan Penyuluhan
1. Pengertian Bimbingan dan
Penyuluhan
2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan
dan Penyuluhan
3. Cara-cara Pelaksanaan
Bimbingan dan Penyuluhan
4. Sifat Bimbingan dan
Penyuluhan
5. Jenis-jenis Bimbingan dan
Penyuluhan
B. Kajian tentang Menanggulangi
Kesulitan Belajar
C. Kajian tentang Peranan
Bimbingan dan Penyuluhan dalam
Menanggulangi
Kesulitan Belajar
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Sejarah
Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah desa Smbirampak Kidul Kecamatan
Kotaanyar Kab. Probolinggo
1. Struktur Organisasi Madrasah
Tsanawiyah Nurul Hasaniyah
2. Keadaan Tenaga Pengajar dan
Karyawan
3. Keadaan Siswa Madrasah
Tsanawiyah Nurul Hasaniyah
4. Usaha Menanggulangi Kesulitan
Belajar Siswa di
Madrasah
Tsanawiyah Nurul Hasaniyah
5. Kegiatan Bimbingan dan
Penyuluhan dalam
Menanggulangi
Kesulitan Belajar Mengajar
B. Penyajian Data
C. Analisis Data
D. Diskusi dan Interpretasi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
[1] Departemen Agama
RI, al-qur-an
dan Terjemahannya, Jakarta : Proyek Penaggndaan Kitab Suci al-qur-an.
Jakarta. 1984 .hal. 1097
[2] Ahdjad Nadjih Terjemahan
al-Jami’ush Shaghir Jilid III, Surabaya : PT Bina Ilmu. 1995.
Jakarta. hal. 330
[3] Departemen Agama RI. Op.Cit. hal. 910
[4] ………. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang : Tugu Muda. Hal. 5
[5] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan
Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1993, hal. 102
[6] Ibid. hal. 177
[8] Ibid. hal. 70
[9] Ibid. hal. 36
[10] Suharsimi Arikunto, Op.Cit. hal. 104
[11] Suharsrimi Arikunto, Op.Cit. 144
[12] Suharsimi Arikunto, Op.Cit. hal. 198
Tidak ada komentar:
Posting Komentar