Ketika
Rosululloh sudah menetap di madinah, beliau mengutus orang mencari keluarganya yang tertinggal, Abdulloh bin Abu Bakar
bersama-sama mereka untuk mencarinya
Orang-arang
musyrik makkah benar-benar menghalangi sebagian orang-orang yang lemah
bepergian, dan mereka siksa dengan siksaan yang pedih
Maka
Rosululloh mendo’akan mereka yang lemah tadi dalam sholat witir dan sholat
subuh, susudah ruku’(1) dan sebelumnya(2), Inilah permulaan do’a qunut
Banyak
dari orang-orang muhajirin yang terkena penyakit panas, kemudian Rosululloh
berdo’a kepada Allah semoga penaykit tadi dipindahkan, maka Allah kabulkan do’a
beliau
Rangkuman
pertama : Rosululloh menyuruh orang mencari ahli keluarganya yang ketinggalan,
kemudian meraka datang bersama Abdulloh bin Abu Bakar, Orang-orang musyrik
menghalangi mereka yang lemah untuk berhijroh, Rosulloh mendo’akan pada mereka.
Inilah permulaan do’a qunut dalam
sholat.
Rangkuman
ke dua : untuk hafalan
Ketika
usia Nabi S.A.W. 40 tahun, Allah mungutus beliau sebagai rohmat bagi manusia.
Wahyunya, mulai dengan impian yang benar. Kemudian malaikat Jibril turun kepada
Nabi ketika Nabi ber’ibadah dalam gua hiro’, Ia mengajar Nabi bagimana Beliau
harus memimpin manusia ke jalan yang lurus.
Nabi
memulai dakwahnya dengan sembunyi-sembunyi, Orang yang pertama kali beriman
kepada beliau ialah Sayyidah Khodijah, Abu Bakar(3), Ali bin Abi Tholib(4) dan Zaid bin Charitsah(5). Setelah tiga tahun beliau
diperintah dakwah dengan terang-terangan kemudian beliau mengumpulkan
kaum-kaumnya, dan mengancam meraka dengan adzab akhirat, ketika turun ayat :
وَأنذِرْعَشِـيْرَتكَ
الأقرَبيْنَ
Artinya
: Ancamlah keluargamu yang dekat-dekat
Nabi
mengumpulkan keluarga juga kerabatnya
dan beliau menyampaikan kepada mereka agama Allah, namun paman beliau abu lahab
menolak dengan cara yang tidak baik.
Kondisi
Orang arab sebelum kebangkitan Nabi mereka menyembah berhala, membunuh anak
laki-laki, mengubur anak perenpuan, sebagian dari mereka membunuh yang lain
dengan alasan kecil (jowo=remeh), ketika Rosululloh mengajak kepada mereka
menyembah Allah yang Esa dan meninggalkan kepercayaannya, mereka langsung
marah, kecintaan dan kebenaran mereka kepada Nabi berubah menjadi kemarahan dan
pendustaan.
Ketika
Rosululloh memaki tuhan dan menyesatkan nenek moyang mereka, maka meraka pergi
mengadu kepada pamanyna Nabi(Abu Tholib) sampai tiga kali dan beliau selalu
menjawab dengan baik
Sesungguhnya
setelah kedatangan orang-orang itu yang terakhir kali, paman beliau meminta
padanya supaya beliau berhenti, tetapi Rosululloh enggan tetap menjalankan
menyiarkan agama, sedang paman beliau tatap pula membela
Di
masa orang-orang Quraisy melihat hal ini mulailah mereka menyakiti beliau, dan
mengejek beliau, tetapi Nabi selalu menghadapi mereka dengan sabar, tenang dan
suka memaafkan. kemudian gangguan itu di tujukan kepada shahabat-shahabat Nabi
tiap-tiap Qobilah menyiksa siapa saja yang masuk Islam dari golongan mereka
dengan siksaan yang pedih.
Kemudian
Nabi memerintah mereka berhijrah ke Habasyah. Kemudian sepuluh shahabat laki-laki dan lima orang
perempuan dari mereka berangkat hijrah ke Habasyah, mereka kembali setelah tiga
bulan. Inilah pertama kalinya hijrah dalam Islam, Pada waktu itu, Hamzah[1] pamanya Nabi SAW dan Umar
bin Khotob[2] masuk Islam.
Pada
tahun ke tujuh dari kenabian, kaum Quraisy mengepung Nabi dan ahlinya. Mareka
mengambil persetujuan memutuskan perhubungan-perhubungan terhadap Nabi dan ahli
beliau, atau sehingga keluarga Nabi menyerahkan beliau kepada mereka untuk di
bunuh. untuk itu mereka menulis sepucuk surat dan mereka menggantungkan di
ka’bah. Sesudah Nabi masuk pengepungan, beliau memerintah para shahabat untuk
berhijrah ke Habasyah, Berangkatlah tiga puluh tiga Shahabat laki-laki dan
sebelas perempuan
Pada
tahun kesepuluh, bangkitlah beberapa jago Quraisy dan mengoyak surat itu,
kemudian Nabi bersama pengikutnya keluar dari kepungan Quraisy, setelah mereka
tinggal tiga tahun lamanya dalam Syi’bi, tidak ada makanan yang sampai kepada
beliau dan pengikutnya kecuali dengan jalan sembunyi-senbunyi.
Dalam
tahun ini datanglah utusan dari Nashoro Najrom kepada Nabi dan mareka masuk
agama Islam.
Istri
Nabi Dewi Khotijah(1) dan paman Nabi Abu Tholib(2) meninggal dalam tahun ini. Dan
Nabi Tazawwuj dengan Saudah(3)(seorang janda), dan tinggan
bersamanya, kemudian mengadakan aqod dengan Siti ‘Aisyah(4) tetapi Beliau tidak tinggan
bersamanya, Sesudah paman Beliau(Abu Tholib) meninggal gangguan dari kaum Qoraisy
bertambah hebat oleh karena itu Nabi berhijrah ke Thoif menuju Bani Tsaqif.
Nabi tinggal selama satu bulan bersama mereka dan mengajak untuk mememeluk
agama Islam, tetapi mereka tidak menurut kepada beliu, bahkan mereka menyakiti
beliau dengan lontaran batu-batuan kemudian Nabi kembali ke Makkah.
Dalam
tahun yang ke sebelas, Allah muliakan beliau dengan Isyro’ dan mi’roj pada
waktu itulah permulaan di wajibkan menjalankan Ibadah sholat lima kali, dan
pada tahun ini juga Nabi keluar menuju Qobilah-qobilah mengajak mereka memeluk
agama Islam. Ada enam dari orang Arab Madinah yang mau beriman.
Dalam
tahun yang kedua belas, datanglah kepada Nabi dua belas orang laki-laki dari
arab madinah, mereka beriman kepadanya dan kembali ke Madinah, dengan begitu
tersebarlah agama Islam di Madinah.
Dalam
tahun yang ke tiga belas dari kenabian, datanglah kepada Nabi tujuh puluh tiga
orang laki-laki dan dua orang permpuan dari Arab Madinah, mereka beriman kepada
Beliau dan kembali ke Madinah, maka penyabaran Islam di Madinah bertambah,
dalam tahun ini Nabi memerintah shahabat-shahabat Baliau berhijroh ke Madinah.
Ketika orang-orang Quraisy mendengarnya mereka mengambil keputusan untuk
membunuh Nabi, kemudian Allah memerintahkan Beliau berhijroh, maka orang-orang
Quraisy mengelilingi rumah Beliau pada malam pemberangkatan hijroh, kemudian
Nabi keluar di antar mereka setelah Allah menjadikan mereka tertidur, Nabi
pergi bersama Abu Bakar menuju goa Hiro’, dan keduanya bersembunyi dalam goa
selama tiga malam, pada hari ketiga mereka berjalan kembali sehingga sampai di
Quba’ pada hari ke dua Robi’ul Awwal. Nabi tinggal disana selama dua puluh dua
malam, dan Beliau membangun masjid Quba’ yang berada di pertengahan kota Quba’.
Kemudian
Nabi pindah ke Madinah, dan dalam perjalanan Nabi menjumpai jum’ah, kemudian
beliau melakukan sholat jum’ah. Inilah pertama kalinya sholat dan khotbah
jum’ah dilakukan dalam Islam, Ketika Nabi sampai kearah yang menuju Madinah,
keluarlah orang-orang Madinah dengan gembira ingin bertemu Beliau atas
kehadirannya.
Nabi
tinggal di rumah Abi Ayyub Al-Anshori(5), ketika Beliau sudah menetap,
Beliau menyuruh orang mencari seseorang dari kelurga Beliau yang tertinggal,
kemudian mereka datang bersama Abdulloh Bin Abi bakar, karena orang-orang
musyrik Makkah menghalagi sebagian orang-orang yang lemah untuk berhijrah, maka Rosululloh
Mendo’akan orang-orang yang lemah tadi ketika dalam menjalankan sholat. Inilah
asal mulanya do’a Qonut.
(3) Nama
lengkapnya Abdulloh bin Utsman bin Amir bin Ka’ab At-Taimi Al-Quraisyi, sebelum
masuk Islam bernama Abdul Ka’bah. Lalu Rosululloh memberi nama Abdulloh, Lahir
di makkah 2 tahun beberapa bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. ia
berkulit putih, kurus, matanya cekung, badannya bungkuk, rambutnya lebat dan
suka menyemir rambutnya dengan bahan pewarna Al-Hinna dan Katam. M Sa’id Mursi,
Tokoh-tokoh BESAR ISLAM sepanjang sejarah. Pustaka Al Kautsar. Hal.5
(4) Nama
lengkapnya Ali bin Abi Tholib ibnu Abdul
Muntholib ibnu Hasyim al-Quraisyi Al-Hasyimi, biasa di panggil Abu Hasan,
Rosulullah memanggilnya Abu Turob. Lahir di Makkah 32 tahun setelah kelahiran
Rosululloh atau 10n tahun sebelum Bi’tsah(pengangkatan sebagai Rosul),
ia berwajah tampan, warna kulitnya coklat, kepala bagian depannya botak,
matanya lebar dan kedua bola matanya sangat hitam, bahunya lebar, kedua
tangannya kekar, badannya gemuk, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek,
ia masuk Islam pada 2 hari setelah Rosululloh SAW menerima wahyu Saat itu ia
baru berumur 10 tahun. M Sa’id Mursi, Ibid. Hal. 20
(5) Zaid
Wafat di Mu’tah, 8H / 629M ( Anak Angkat Nabi Muhammad SAW dan panglima perang,
awalnya seorang budak) Nama lengkapnya Zaid bin Charitsah bin Syarahil bim Ka’b
bin Abdul Uzza, Nama kunyahnya Abu Usamah. Zaid Meninggal dalam peperangan
melawan pasukan Bizantium(rumawi) di mu’tah. Insiklopedi Islam, Terbitan
1999. PT IKHTIAR BARU VAN HOEVE Jakarta hal.222
[1] Chamzah bin Abdul Muntholib, Pada suatu hari Abu Jahl bertemu
dengan Muhammad, ia menggangguny a, memaki-makinya dan mengeluarkan kata-kata
yang tidak pantas dialamatkan kepada agama ini, tetapi Muhammad tidak
melayaninya, di tinggalkannya ia tanpa di ajak bicara. Chamzah dan saudara
rodho’nya yang masih berpegang kepada kepercayaan Qurisy adalah laki-laki yang
kuat dan di takuti, ia mempunyai kegemaran berburu, apabila ia kembali dari
berburu terlebih dahulu mengelilingi ka’bah sebelum langsung pulang kerumahnya,
Hari itulah , bila mana ia datang dan mengetahui bahwa kemenakannya mendapat
gangguan Abu Jahl, Ia meluap marah. Ia pergi ke ka’bah, tidak lagi ia member
salam kepada yang hadir di tempat itu seperti biasa, melainkan terus masuk ke
dalam masjid menemui Abu Jahl. Setela di jumpainya, di angkat busurnya dan
langsung di pukulkannya keras-keras di kepalanya. Beberapa orang dari Banu
Makhzum mencoba mau membela Abu Jahl, Tetapi tidak jadi, Khawatir mereka akan
timbul bencana dan akan berbahaya sekali, dengan mengakui bahwa ia memang
mencaci maki Muhammad dengan semena-mena. Sesudah itulah Chamzah menyatakan
masuk Islam. Ia berjanji kepada Muhammad akan membelanya da akan berkorban di
jalan Allah sampai akhir hayatnya. M HUSEN HAEKAL. sejarah hidup Muhammad. Litera Antar
Nusa. hal.106
[2] Waktu itu Umar bin KHattab adalah pemuda yang gagah perkasa
berusia antaratiga puluh dan tiga puluh lima tahun, tubuhnya kuat dan tegap,
penuh emosi dan cepat naik darah.Kesenangannya foya-foya dan minum-minuman
keras. Tetapi terhadap keluarganya ia bijaksana dan lemah lembut. Dari kalangan
Quraisy dialah yang paling keras memusuhi kaum muslimin……”saya mendengar suara
bisik-bisik apa itu?!” tanya Umar. Karena mereka tidak mengaku, Umar membentak
lagi dengan suara lantang. ”Saya sudah tahu kamu menjadi pengikut Muhammad dan
menganut agamanya!” katanya sambil memukul Sai’d(suami Fatimah) keras-keras.
Fatimah yang berusaha hendah melindungi suaminya, juga mendapat pukulan keras.
kedua suami istri itu panas hati.” Ya kami sudah masuk Islam! Sekarang lakukan
apa saja,” kata mereka. Tetepi Umar jadi gelisah sendiri setelah melihat ada
darah di muka saudaranya itu. Ketika itu juga timbul rasa iba dala hatinya. Ia
menyesal. Di minta kepada saudaranya kitab yang mereka baca itu diserahka
kepadanya, Setelah membacanya, Wajahnya tiba-tiba berubah. Ia merasa menyesal
sekali atas perbuatanya itu. Bergetar rasanya
ia setelah membaca kitab itu. Ada sesuatu yang luar biasa dan agung
diraskan, dan ada suatu seruan yang begitu luhur. Sikapnya menjadi lebih
bijaksana. Ia keluar sekarang dengan hati yang sudah lembut, Jiwanya juga
terasa tenang sekali. Ia langsung menuju ke tempat Muhammad dan
sahabt-sahabatnya yang sedang berkumpul di Safa itu. Setelah meminta izin dan
masuk, ia menyatakan dirinya masuk Islam. Dengan adanya Umar dan Chamzah dalam
Islam, kaum muslimin sekarang telah mendapat benteng dan perisai yang lebih
kuat. Ibid. Hal.114
(1) Khotijah
binti Khuwailid (janda dua kali sebelum menjadi istri pertama Nabi Muhammad
SAW) pertama bersama Abi Halah bin
Zuroroh, Ke dua ‘Utayyiq bin ‘Aid. Ali Ash Shobuni. Syubhat wa Abathil. hal.35
Nama lengkapnya Khotijah binti Khuwailid bin
Asad bin Add Al ‘Uzza, Biasa di panggil Ummu Hindun, di gelari Ummul
Mukminin(ibu orang yang beriman) Lahir di makkah tahun 68 sebelum Masehi pada
masa jahiliyah ia di panggil Ath-Thohiroh(wanita suci),Suami pertamanya Atiq
bin ‘Abid dan ia di karuniai anak perempuan bernama Hindun, setelah itu Abu
Halah Al-Tamimi di karuniai anak Laki-laki dan Perempuan. M Sa’id Mursi, Tokohtokoh
BESAR ISLAM sepanjang sejarah. Pustaka Al Kautsar. Hal. 417
Khotijah binti Khuwailid sebelum menjadi
istri pertama Nabi Muhammad dengan mahar 20 Bakroh, ia seorang janda dari Abi
Halah bin Malik, dan di karuniai dua putra(satu anak laki-laki dan satu
perempuan, Hindun dan Zaenab). Sebelum menjadi istrinya Halah, Khotijah sudah
pernah menikah dengan Utayyiq bin’Abid bin Abdillah, juga di karuniai dau
putra(Abdulloh dan Jariyah). Siroh Nabawiyah. Ibni Hisyam.Darul Kutub Al
Alamiah bairut Libanon . Hal.572
(3) Nama
lengkapnya Saudah bin Zam’ah bin Qois, ia masuk Islam bersama suaminya Sakran
bin Amr, berposter tubuh tinggi dan kurus ia terkenal suka bercanda,dan juga
humor. M Sa’id Mursi, Tokohtokoh BESAR ISLAM sepanjang sejarah. Pustaka
Al Kautsar. Hal.419
(4) Nama
lengkapnya ‘Aisyah binti Abu Bakar bin Utsman biasa dipanggil Ummu Abdillah di
gelari Ash Shiddiqah(wanita yang membenarkan) juga masyhur dengan panggilan
Ummul Mukminin dan Al Humairo’ karena warna kulitnya sangat putih, ia Lahir
pada tahun 4 atau 5 setelah kenabian, Rosululloh menikah tahun 2 H saat Dewi
‘Aisyah masih berusia 6 tahun, Beliau memberi mahar 400 dirham. M Sa’id Mursi, Ibid
. Hal. 420
Putri
abu Bakar, ketika itu Dewi ‘Aisyah masih gadis kecil yang baru berusia 7 tahun,
satu-satu Istri Nabi Yang Bikr(masih Perawan). M HUSEN HAEKAL. sejarah hidup Muhammad. Litera Antar
Nusa. hal.156
Putri abu Bakar, Dewi ‘Aisyah yang lahir di
makkah, masih gadis kecil yang baru berusia 7 tahun. Siroh Nabawiyah.
Ibni Hisyam. Darul Kutub Al Alamiah bairut Libanon . Hal.572
(5) Nama lengkapnya Kholid bin Zaid bin Kulaib Al-Anshori, Ibunya
bernama Hindun bin Sa’id bin Umar dari bani Harits bin Khojroj, Wafat pada
zaman Muawiyah tahun 52H. sual wa jawab fi sairi wal maghozi. Maktabah Syamila.
juz1 hal 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar