Cari Blog Ini

Jumat, 30 Desember 2011

HIJROHNYA KELUARGA NABI - MENGHALANGI ORANG-ORANG LEMAH - BERAWALNYA DO’A QUNUT - DEMAM MADINAH


Ketika Rosululloh sudah menetap di madinah, beliau mengutus orang mencari  keluarganya yang  tertinggal, Abdulloh bin Abu Bakar bersama-sama  mereka untuk mencarinya
Orang-arang musyrik makkah benar-benar menghalangi sebagian orang-orang yang lemah bepergian, dan mereka siksa dengan siksaan yang pedih
Maka Rosululloh mendo’akan mereka yang lemah tadi dalam sholat witir dan sholat subuh, susudah ruku’(1) dan sebelumnya(2), Inilah permulaan do’a qunut
Banyak dari orang-orang muhajirin yang terkena penyakit panas, kemudian Rosululloh berdo’a kepada Allah semoga penaykit tadi dipindahkan, maka Allah kabulkan do’a beliau
Rangkuman pertama : Rosululloh menyuruh orang mencari ahli keluarganya yang ketinggalan, kemudian meraka datang bersama Abdulloh bin Abu Bakar, Orang-orang musyrik menghalangi mereka yang lemah untuk berhijroh, Rosulloh mendo’akan pada mereka. Inilah permulaan  do’a qunut dalam sholat.

Rangkuman ke dua : untuk hafalan
Ketika usia Nabi S.A.W. 40 tahun, Allah mungutus beliau sebagai rohmat bagi manusia. Wahyunya, mulai dengan impian yang benar. Kemudian malaikat Jibril turun kepada Nabi ketika Nabi ber’ibadah dalam gua hiro’, Ia mengajar Nabi bagimana Beliau harus memimpin manusia ke jalan yang lurus.
Nabi memulai dakwahnya dengan sembunyi-sembunyi, Orang yang pertama kali beriman kepada beliau ialah Sayyidah Khodijah, Abu Bakar(3), Ali bin Abi Tholib(4) dan Zaid bin Charitsah(5). Setelah tiga tahun beliau diperintah dakwah dengan terang-terangan kemudian beliau mengumpulkan kaum-kaumnya, dan mengancam meraka dengan adzab akhirat, ketika turun ayat :
وَأنذِرْعَشِـيْرَتكَ الأقرَبيْنَ
Artinya : Ancamlah keluargamu yang dekat-dekat
Nabi mengumpulkan keluarga  juga kerabatnya dan beliau menyampaikan kepada mereka agama Allah, namun paman beliau abu lahab menolak dengan cara yang tidak baik.



Kondisi Orang arab sebelum kebangkitan Nabi mereka menyembah berhala, membunuh anak laki-laki, mengubur anak perenpuan, sebagian dari mereka membunuh yang lain dengan alasan kecil (jowo=remeh), ketika Rosululloh mengajak kepada mereka menyembah Allah yang Esa dan meninggalkan kepercayaannya, mereka langsung marah, kecintaan dan kebenaran mereka kepada Nabi berubah menjadi kemarahan dan pendustaan.
Ketika Rosululloh memaki tuhan dan menyesatkan nenek moyang mereka, maka meraka pergi mengadu kepada pamanyna Nabi(Abu Tholib) sampai tiga kali dan beliau selalu menjawab dengan baik
Sesungguhnya setelah kedatangan orang-orang itu yang terakhir kali, paman beliau meminta padanya supaya beliau berhenti, tetapi Rosululloh enggan tetap menjalankan menyiarkan agama, sedang paman beliau tatap pula membela
Di masa orang-orang Quraisy melihat hal ini mulailah mereka menyakiti beliau, dan mengejek beliau, tetapi Nabi selalu menghadapi mereka dengan sabar, tenang dan suka memaafkan. kemudian gangguan itu di tujukan kepada shahabat-shahabat Nabi tiap-tiap Qobilah menyiksa siapa saja yang masuk Islam dari golongan mereka dengan siksaan yang pedih.
Kemudian Nabi memerintah mereka berhijrah ke Habasyah. Kemudian  sepuluh shahabat laki-laki dan lima orang perempuan dari mereka berangkat hijrah ke Habasyah, mereka kembali setelah tiga bulan. Inilah pertama kalinya hijrah dalam Islam, Pada waktu itu, Hamzah[1] pamanya Nabi SAW dan Umar bin Khotob[2] masuk Islam.
Pada tahun ke tujuh dari kenabian, kaum Quraisy mengepung Nabi dan ahlinya. Mareka mengambil persetujuan memutuskan perhubungan-perhubungan terhadap Nabi dan ahli beliau, atau sehingga keluarga Nabi menyerahkan beliau kepada mereka untuk di bunuh. untuk itu mereka menulis sepucuk surat dan mereka menggantungkan di ka’bah. Sesudah Nabi masuk pengepungan, beliau memerintah para shahabat untuk berhijrah ke Habasyah, Berangkatlah tiga puluh tiga Shahabat laki-laki dan sebelas perempuan
Pada tahun kesepuluh, bangkitlah beberapa jago Quraisy dan mengoyak surat itu, kemudian Nabi bersama pengikutnya keluar dari kepungan Quraisy, setelah mereka tinggal tiga tahun lamanya dalam Syi’bi, tidak ada makanan yang sampai kepada beliau dan pengikutnya kecuali dengan jalan sembunyi-senbunyi.
Dalam tahun ini datanglah utusan dari Nashoro Najrom kepada Nabi dan mareka masuk agama Islam.




Istri Nabi Dewi Khotijah(1) dan paman Nabi Abu Tholib(2) meninggal dalam tahun ini. Dan Nabi Tazawwuj dengan Saudah(3)(seorang janda), dan tinggan bersamanya, kemudian mengadakan aqod dengan Siti ‘Aisyah(4) tetapi Beliau tidak tinggan bersamanya, Sesudah paman Beliau(Abu Tholib) meninggal gangguan dari kaum Qoraisy bertambah hebat oleh karena itu Nabi berhijrah ke Thoif menuju Bani Tsaqif. Nabi tinggal selama satu bulan bersama mereka dan mengajak untuk mememeluk agama Islam, tetapi mereka tidak menurut kepada beliu, bahkan mereka menyakiti beliau dengan lontaran batu-batuan kemudian Nabi kembali ke Makkah.
Dalam tahun yang ke sebelas, Allah muliakan beliau dengan Isyro’ dan mi’roj pada waktu itulah permulaan di wajibkan menjalankan Ibadah sholat lima kali, dan pada tahun ini juga Nabi keluar menuju Qobilah-qobilah mengajak mereka memeluk agama Islam. Ada enam dari orang Arab Madinah yang mau beriman.
Dalam tahun yang kedua belas, datanglah kepada Nabi dua belas orang laki-laki dari arab madinah, mereka beriman kepadanya dan kembali ke Madinah, dengan begitu tersebarlah agama Islam di Madinah.
Dalam tahun yang ke tiga belas dari kenabian, datanglah kepada Nabi tujuh puluh tiga orang laki-laki dan dua orang permpuan dari Arab Madinah, mereka beriman kepada Beliau dan kembali ke Madinah, maka penyabaran Islam di Madinah bertambah, dalam tahun ini Nabi memerintah shahabat-shahabat Baliau berhijroh ke Madinah. Ketika orang-orang Quraisy mendengarnya mereka mengambil keputusan untuk membunuh Nabi, kemudian Allah memerintahkan Beliau berhijroh, maka orang-orang Quraisy mengelilingi rumah Beliau pada malam pemberangkatan hijroh, kemudian Nabi keluar di antar mereka setelah Allah menjadikan mereka tertidur, Nabi pergi bersama Abu Bakar menuju goa Hiro’, dan keduanya bersembunyi dalam goa selama tiga malam, pada hari ketiga mereka berjalan kembali sehingga sampai di Quba’ pada hari ke dua Robi’ul Awwal. Nabi tinggal disana selama dua puluh dua malam, dan Beliau membangun masjid Quba’ yang berada di pertengahan kota Quba’.
Kemudian Nabi pindah ke Madinah, dan dalam perjalanan Nabi menjumpai jum’ah, kemudian beliau melakukan sholat jum’ah. Inilah pertama kalinya sholat dan khotbah jum’ah dilakukan dalam Islam, Ketika Nabi sampai kearah yang menuju Madinah, keluarlah orang-orang Madinah dengan gembira ingin bertemu Beliau atas kehadirannya.
Nabi tinggal di rumah Abi Ayyub Al-Anshori(5), ketika Beliau sudah menetap, Beliau menyuruh orang mencari seseorang dari kelurga Beliau yang tertinggal, kemudian mereka datang bersama Abdulloh Bin Abi bakar, karena orang-orang musyrik Makkah menghalagi sebagian orang-orang yang  lemah untuk berhijrah, maka Rosululloh Mendo’akan orang-orang yang lemah tadi ketika dalam menjalankan sholat. Inilah asal mulanya do’a Qonut.


(1) pendapat imam Syafi’i. Rohmatul Ummmah Al-Hidayah Jl.Sasak No.75 Surabaya. hal.36
(2) Pendapat Imam Malik. Ibid. Hal. 36
(3) Nama lengkapnya Abdulloh bin Utsman bin Amir bin Ka’ab At-Taimi Al-Quraisyi, sebelum masuk Islam bernama Abdul Ka’bah. Lalu Rosululloh memberi nama Abdulloh, Lahir di makkah 2 tahun beberapa bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. ia berkulit putih, kurus, matanya cekung, badannya bungkuk, rambutnya lebat dan suka menyemir rambutnya dengan bahan pewarna Al-Hinna dan Katam. M Sa’id Mursi, Tokoh-tokoh BESAR ISLAM sepanjang sejarah. Pustaka Al Kautsar. Hal.5
(4) Nama lengkapnya Ali  bin Abi Tholib ibnu Abdul Muntholib ibnu Hasyim al-Quraisyi Al-Hasyimi, biasa di panggil Abu Hasan, Rosulullah memanggilnya Abu Turob. Lahir di Makkah 32 tahun setelah kelahiran Rosululloh atau 10n tahun sebelum Bi’tsah(pengangkatan sebagai Rosul), ia berwajah tampan, warna kulitnya coklat, kepala bagian depannya botak, matanya lebar dan kedua bola matanya sangat hitam, bahunya lebar, kedua tangannya kekar, badannya gemuk, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, ia masuk Islam pada 2 hari setelah Rosululloh SAW menerima wahyu Saat itu ia baru berumur 10 tahun. M Sa’id Mursi, Ibid. Hal. 20
(5) Zaid Wafat di Mu’tah, 8H / 629M ( Anak Angkat Nabi Muhammad SAW dan panglima perang, awalnya seorang budak) Nama lengkapnya Zaid bin Charitsah bin Syarahil bim Ka’b bin Abdul Uzza, Nama kunyahnya Abu Usamah. Zaid Meninggal dalam peperangan melawan pasukan Bizantium(rumawi) di mu’tah. Insiklopedi Islam, Terbitan 1999. PT IKHTIAR BARU VAN HOEVE Jakarta hal.222
[1] Chamzah bin Abdul Muntholib, Pada suatu hari Abu Jahl bertemu dengan Muhammad, ia menggangguny a, memaki-makinya dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dialamatkan kepada agama ini, tetapi Muhammad tidak melayaninya, di tinggalkannya ia tanpa di ajak bicara. Chamzah dan saudara rodho’nya yang masih berpegang kepada kepercayaan Qurisy adalah laki-laki yang kuat dan di takuti, ia mempunyai kegemaran berburu, apabila ia kembali dari berburu terlebih dahulu mengelilingi ka’bah sebelum langsung pulang kerumahnya, Hari itulah , bila mana ia datang dan mengetahui bahwa kemenakannya mendapat gangguan Abu Jahl, Ia meluap marah. Ia pergi ke ka’bah, tidak lagi ia member salam kepada yang hadir di tempat itu seperti biasa, melainkan terus masuk ke dalam masjid menemui Abu Jahl. Setela di jumpainya, di angkat busurnya dan langsung di pukulkannya keras-keras di kepalanya. Beberapa orang dari Banu Makhzum mencoba mau membela Abu Jahl, Tetapi tidak jadi, Khawatir mereka akan timbul bencana dan akan berbahaya sekali, dengan mengakui bahwa ia memang mencaci maki Muhammad dengan semena-mena. Sesudah itulah Chamzah menyatakan masuk Islam. Ia berjanji kepada Muhammad akan membelanya da akan berkorban di jalan Allah sampai akhir hayatnya. M HUSEN HAEKAL.  sejarah hidup Muhammad. Litera Antar Nusa. hal.106
[2] Waktu itu Umar bin KHattab adalah pemuda yang gagah perkasa berusia antaratiga puluh dan tiga puluh lima tahun, tubuhnya kuat dan tegap, penuh emosi dan cepat naik darah.Kesenangannya foya-foya dan minum-minuman keras. Tetapi terhadap keluarganya ia bijaksana dan lemah lembut. Dari kalangan Quraisy dialah yang paling keras memusuhi kaum muslimin……”saya mendengar suara bisik-bisik apa itu?!” tanya Umar. Karena mereka tidak mengaku, Umar membentak lagi dengan suara lantang. ”Saya sudah tahu kamu menjadi pengikut Muhammad dan menganut agamanya!” katanya sambil memukul Sai’d(suami Fatimah) keras-keras. Fatimah yang berusaha hendah melindungi suaminya, juga mendapat pukulan keras. kedua suami istri itu panas hati.” Ya kami sudah masuk Islam! Sekarang lakukan apa saja,” kata mereka. Tetepi Umar jadi gelisah sendiri setelah melihat ada darah di muka saudaranya itu. Ketika itu juga timbul rasa iba dala hatinya. Ia menyesal. Di minta kepada saudaranya kitab yang mereka baca itu diserahka kepadanya, Setelah membacanya, Wajahnya tiba-tiba berubah. Ia merasa menyesal sekali atas perbuatanya itu. Bergetar rasanya  ia setelah membaca kitab itu. Ada sesuatu yang luar biasa dan agung diraskan, dan ada suatu seruan yang begitu luhur. Sikapnya menjadi lebih bijaksana. Ia keluar sekarang dengan hati yang sudah lembut, Jiwanya juga terasa tenang sekali. Ia langsung menuju ke tempat Muhammad dan sahabt-sahabatnya yang sedang berkumpul di Safa itu. Setelah meminta izin dan masuk, ia menyatakan dirinya masuk Islam. Dengan adanya Umar dan Chamzah dalam Islam, kaum muslimin sekarang telah mendapat benteng dan perisai yang lebih kuat. Ibid. Hal.114
(1) Khotijah binti Khuwailid (janda dua kali sebelum menjadi istri pertama Nabi Muhammad SAW) pertama bersama   Abi Halah bin Zuroroh, Ke dua ‘Utayyiq bin ‘Aid. Ali Ash Shobuni. Syubhat wa Abathil. hal.35
   Nama lengkapnya Khotijah binti Khuwailid bin Asad bin Add Al ‘Uzza, Biasa di panggil Ummu Hindun, di gelari Ummul Mukminin(ibu orang yang beriman) Lahir di makkah tahun 68 sebelum Masehi pada masa jahiliyah ia di panggil Ath-Thohiroh(wanita suci),Suami pertamanya Atiq bin ‘Abid dan ia di karuniai anak perempuan bernama Hindun, setelah itu Abu Halah Al-Tamimi di karuniai anak Laki-laki dan Perempuan. M Sa’id Mursi, Tokohtokoh BESAR ISLAM sepanjang sejarah. Pustaka Al Kautsar. Hal. 417
   Khotijah binti Khuwailid sebelum menjadi istri pertama Nabi Muhammad dengan mahar 20 Bakroh, ia seorang janda dari Abi Halah bin Malik, dan di karuniai dua putra(satu anak laki-laki dan satu perempuan, Hindun dan Zaenab). Sebelum menjadi istrinya Halah, Khotijah sudah pernah menikah dengan Utayyiq bin’Abid bin Abdillah, juga di karuniai dau putra(Abdulloh dan Jariyah). Siroh Nabawiyah. Ibni Hisyam.Darul Kutub Al Alamiah bairut Libanon . Hal.572
(2) usia 80 tahun lebih. M HUSEN HAEKAL.  sejarah hidup Muhammad. Litera Antar Nusa. hal. 151
(3) Nama lengkapnya Saudah bin Zam’ah bin Qois, ia masuk Islam bersama suaminya Sakran bin Amr, berposter tubuh tinggi dan kurus ia terkenal suka bercanda,dan juga humor. M Sa’id Mursi, Tokohtokoh BESAR ISLAM sepanjang sejarah. Pustaka Al Kautsar. Hal.419
(4) Nama lengkapnya ‘Aisyah binti Abu Bakar bin Utsman biasa dipanggil Ummu Abdillah di gelari Ash Shiddiqah(wanita yang membenarkan) juga masyhur dengan panggilan Ummul Mukminin dan Al Humairo’ karena warna kulitnya sangat putih, ia Lahir pada tahun 4 atau 5 setelah kenabian, Rosululloh menikah tahun 2 H saat Dewi ‘Aisyah masih berusia 6 tahun, Beliau memberi mahar 400 dirham. M Sa’id Mursi, Ibid . Hal. 420
   Putri abu Bakar, ketika itu Dewi ‘Aisyah masih gadis kecil yang baru berusia 7 tahun, satu-satu Istri Nabi Yang Bikr(masih Perawan). M HUSEN HAEKAL.  sejarah hidup Muhammad. Litera Antar Nusa. hal.156
   Putri abu Bakar, Dewi ‘Aisyah yang lahir di makkah, masih gadis kecil yang baru berusia 7 tahun. Siroh Nabawiyah. Ibni Hisyam. Darul Kutub Al Alamiah bairut Libanon . Hal.572
(5) Nama lengkapnya Kholid bin Zaid bin Kulaib Al-Anshori, Ibunya bernama Hindun bin Sa’id bin Umar dari bani Harits bin Khojroj, Wafat pada zaman Muawiyah tahun 52H. sual wa jawab fi sairi wal maghozi. Maktabah Syamila. juz1 hal 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar