Ada
macam-macam gangguan siklus haid. Salah satunya adalah haid yang
berlebihan, yang dikenal dengan istilah menorrhagia. Haid bisa
berlangsung hingga lebih dari tujuh hari dan membuat si penderitanya
harus berkali-kali mengganti pembalut. Gangguan ini menyebabkan darah
haid menjadi berbentuk gumpalan dan menimbulkan nyeri di daerah perut
bagian bawah. Tubuh menjadi lemas dan lelah selama haid. Apa saja
penyebabnya?
Ketidak Seimbangan Hormon
Pada siklus
haid yang normal terdapat keseimbangan antara hormon estrogen dan
progesteron, yang berperan mengatur pembentukan selaput lendir rahim
yang akan rontok setiap kali haid datang. Nah, jika kedua hormon
tersebut tidak seimbang, selaput lendir yang rontok pun menjadi berlebihan
sehingga darah haid yang keluar menjadi amat banyak. Biasa nya, ini
lebih banyak dialami oleh para remaja yang baru mengalami haid pertama.
Uterine Fibroid Adanya
tumor jinak ini bisa menyebabkan perdarahan haid yang cukup berat dan
lama. Kasus tumor jinak yang disertai dengan ketidakseimbangan hormon
merupakan penyebab terjadinya 80 persen kasus haid yang berlebihan.
Polip Adanya
polip di rahim juga bisa menjadi penyebabnya. Biasanya, terjadi pada
wanita di usia reproduksi. Pengaruh produksi hormon yang berlebihan,
yang kemudian juga bisa menyebabkan perdarahan yang tidak ada kaitannya
dengan haid.
Kista Ovarium Adanya kista di indung telur
atau ovarium terkadang bisa menyebabkan darah haid keluar berlebihan.
Selain itu, gangguan fungsi ovulasi pada ovarium juga bisa menyebabkan
terjadinya ketidakseimbangan hormon yang kemudian menyebabkan darah haid
yang berlebihan.
Adenomyosis Adenomyosis merupakan
suatu gangguan yang terjadi di dinding rahim yang menyebabkan terjadinya
perdarahan serta nyeri yang hebat saat haid. Biasanya gangguan ini
menyerang kaum wanita usia paruh baya yang belum punya anak.
Penggunaan IUD Pemakaian IUD atau spiral terkadang bisa menjadi penyebab terjadinya darah haid yang berlebihan.
Kanker Kanker rahim, mulut rahim, dan indung telur bisa menyebabkan haid yang berlebihan.
Pemakaian Obat Tertentu Obat-obatan,
terutama yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah serta obat anti
radang, dapat menjadi penyebab haid yang berlebihan.
Penyakit-penyakit
lain, seperti radang panggul, gangguan kelenjar tiroid, endometriosis,
lupus, penyakit liver atau ginjal, gangguan darah dan jenis kanker
tertentu, serta kemoterapi juga bisa menyebabkan haid keluar berlebihan.
Bimala
Kapan Harus Ke Dokter
Sebenarnya, begitu
menyadari adanya gangguan haid yang berlebihan setiap bulannya, saat
itulah waktunya untuk segera memeriksakan diri ke dokter, terutama bagi
mereka yang sudah berusia 18 tahun ke atas atau mengalami perdarahan
walaupun sudah memasuki masa menopause. Dokter biasanya akan melakukan
serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan darah, tes pap smear,
biopsi rahim, pemeriksaan USG, histeroskopi, serta pemeriksaar lain.
Setelah
didapatkan diagnosa adanya menorrhagia serta penyebabnya barulah dokter
melakukan penanganan selanjutnya. Misalnya dengan pemberikan suplemen
zat besi dan obat obatan untuk mengurang kram serta menghambat aliran
darah yang terlalu banyak. Selain itu bisa juga dibe rikan kontrasepsi
oral untul mengatur ovulasi yang terganggu dan mengurangi perdarahan
yang berlebihan. Pemberian hormor progesteron juga bisa membantu
mengatasi. Namun, jika terapi tersebut tidak berhasil, akan dilakukan
cara-cara lain seperti kuretase ataupun tindakan operasi.
Untuk
perawatan sendiri di rumah, Anda yang mengalami gangguan ini sebaiknya
lebih banyak beristirahat. Juga hindari aspirin karena obat tersebut
justru dapat memperparah keadaan yang ada. Jangan lupa pula untuk
mengganti pembalut secara teratur paling sedikit setiap empat hingga
delapan jam sekali.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar